Rabu, 30 Maret 2011

"Curhat Ku"

Berawal dari 19 Agustus 1990, terlahir seorang bayi yang mempunyai berat badan sekitar 3kg dan panjang skitar 90cm, warna kulitnya putih aga kemerah-merahan, tangan dan kakinya yang mungil mulai di gerak-gerakan sperti seekor bayi burung yang mengepak2kan sayapnya. Layaknya semua bayi yang baru terlahir, bayi itu pun juga menangis, terkejut dengan dunia yang baru ia lihat dan ia rasakan. Ia juga terkejut dengan orang-orang yang menyambut kedatangan'y. Bukan hanya seorang bidan dan beberapa perawat, tpi dia juga melihat seorang lelaki yang menagis sambil tersenyum, seakan-akan lelaki itu mnunjukan rasa kebahagiaannya. Timbul pertanyaan dalam benaknya, siapa lelaki itu??
Hari demi hari semakin berlanjut, demikian pula dengan bayi itu mulai beranjak ke tahap anak-anak.Tujuh tahun sudah usianya saat itu. Dan saat itu pula pertanyaan yang sekian lama dipendam akhirnya terjawab juga. "Lelaki itu ternyata Ayah ku..." bgtu jawabnya. Dia mengetahuinya saat lelaki itu mulai mngajarjan kata 'Ayah' dan dia selalu menyuruh'y untuk menyebutkan kata itu ketika lelaki itu di hadapannya.
Ayahnya bukan seorang pejabat, bkan juga seorang Pegawai Negri Sipil, apalagi seorang bangsawan, tapi bukan juga seorang Petani. Dia hanyalah seorang insinyur pertanian lulusan salah satu Universitas ternama di kota Bandung. Tapi sungguh sangat disayangkan bahwa kerja bukanlah orientasi dari kuliah yg selama 3thun ditempuhnya, maka dari itu sekrang dia hanya bekerja sebaga wirausahawan kecil di depan rumahnya, dan ditemani dengan istrinya.

Kembali kepada anak tadi...Wajib 9tahun skrang sedang ditempuhnya..dan ia pun sekarang menginjak kelas 2SD usia skitar 9thunnan. Masa2 seperti ini yang ia jalani adalah keceriaan, kepolosan,dan terkadang juga cengeng. Dia belum bisa mengidentifikasi mana yang baik dan mana yang buruk, yang terpenting adalah ktika yang dia rasakan membuat dirinya senang,itu lah yang baik versinya. Tapi smua itu berbeda dengan apa yang orang tua'y ajarkan kepadanya. Yang baik adalah segala sesuatu yang memberikan manfaat bagi dirinya dan bagi orang lain, dan yang buruk adalah segala sesuatu yang membuat dirinya merasa bersalah dan orang lain menjauhinya. Itulah baik dan buruk Versi orang tuanya yang senantiasa ia ingat.

Tidak terasa dari wajib belajar 9thun,6thun sudah diselesaikannya. Banyak....................tobe continued....
readmore »»  

Selasa, 08 Maret 2011

"Allah tdk membri apa yg kita hrapkan, tp Allah membri apa yg kta btuhkan"

Aku minta kpd Allah setangkai bunga indah, tpi Ia beri aku kaktus berduri
Aku minta kpd Allah binatang mungil cantik, tp Ia beri Aku ulat berbulu
Aku sedih, protes dan kecewa..btapa tdk adil'y smua ini
Namun kmudian, pda suatu hari kaktus itu brbunga yg sangat indah, dan ulatpun tmbuh menjadi kpu2 yg cntik
Itulah Jlan Allah,indah pda wktnya
"Allah tdk membri apa yg kita hrapkan, tp Allah membri apa yg kta btuhkan"
Terkadang kita sedih, kecewa, terluka..tpi jauh diatas segalanya, Allah sedang merajut yg terbaik untuk kehidupan kita..
AllahuAkbar,,semoga kita termasuk dlm golonganorang yg selalu bersangka baik, pandai bersabar dan bersykur atas karunia nikmat Amin..Subhanallah..
readmore »»  

Rabu, 02 Maret 2011

PERJALANAN HIDUP KU SENANTIASA DIIRINGI RASA SYUKUR (My Dairy)

Sebagai seorang manusia aku juga tidak sempurna. Punya pribadi yang sederhana, senang bergaul dengan siapa saja, penuh persahabatan, cinta damai, dan sangat menjunjung tinggi kejujuran. Dalam menjalani hidup ini aku selalu berpikir positif dan "introspeksi diri". Itulah sebabnya, di setiap kesempatan aku selalu mengatakan bahwa motto hidupku adalah "I always think about what is wrong on myself, and doesn't like to think about mistake of the others!", yang artinya aku selalu memikirkan apa yang salah pada diriku sendiri dan bukan memikirkan apa yang salah pada diri orang lain. Aku tidak pernah menutup mata, telinga dan hatiku untuk selalu memperbaiki diri dari waktu ke waktu. Pintu kritik selalu terbuka jika ada yang salah dalam diriku tapi tidak untuk dipersalahkan.

Pada prinsipnya saya menjalani hidup ini hanya mengalir dari hari ke hari, sesuai dengan jalan hidup yang Allah gariskan. Saya tidak pernah punya obsesi. Saya tidak mau jadi orang yang diperbudak oleh obsesi atau materi. Semua hal dalam kehidupan ini membuat saya senantiasa bersyukur. Baik itu nikmat maupun ujian, dari yang kecil, apalagi yang besar. Dengan bersyukur tentu akan lebih indah, lebih ringan.
Pernah juga tercetus pertanyaan atas hal-hal yang terjadi pada diri saya, terutama ketika cobaan datang. Pertanyaan itu muncul pada saat pemahaman dan keyakinan belum bulat. Contoh nyata ketika saya dikritik orang (tepatnya dihina) karena penampilan saya atau status saya atau komentar2 yang melecehkan, “toh orang yang mengkritik tidak lebih baik dari saya”. Namun, setiap manusia akan menjalani proses kehidupan. Disitulah terjadi tempaan diri yang akan melahirkan pematangan dan pendewasaan diri saya.

Pengalaman itu akan menjadi guru yang paling berharga. Umumnya, hikmah setelah ujian itu disadari belakangan. Alhamdulillah, ternyata semuanya terjadi untuk kebaikan sekarang. Berarti Allah sayang sama saya dengan memberi kesempatan pada saya untuk menjadi manusia yang lebih kuat, lebih baik dan lebih sabar. Yang patut disyukuri adalah ada hikmah dibalik itu. Otomatis kita belajar membentuk pribadi yang lebih matang, lebih yakin, lebih mantap dan lebih tawakal.

Ketika sujud, berkomunikasi dengan Allah, “Subhanallah”…saya rasakan nikmat Allah yang luar biasa. Saya juga menikmati hal sederhana, seperti udara, sinar matahari pagi yang hangat, makanan yang terhidang dan lezat, masih bisa memilih mau makan dimana, mau makan atau tidak, ada tempat tidur yang nyaman, tidak kehujanan karena ada atap yang melindungi, ada kendaraan yang bebas membawa kemanapun ingin pergi. Bisa saja itu dianggap sebagai kebutuhan pokok yang mestinya ada. Tapi kalau hal-hal kecil bisa disyukuri, rasanya kita menjadi manusia yang paling beruntung. Sambil mengucap “Alhamdulillahirobbil’alamiin”….saya menyadari bahwa semua itu datangnya hanya karena kemurahan Allah. Dalam shalatpun mohon kepada Allah agar selalu bersyukur dan tidak menjadi manusia yang tinggi hati.

Hidup ini sudah begitu indahnya. Dibandingkan dengan begitu banyak orang lain yang susah, sudah sepatutnya saya bersyukur. “Saya gak perlu suatu kejadian tertentu, baru bersyukur. Sadari aja!...bahwa hidup ini sudah luar biasa indah, apalagi yang mau dicari, semua yang kita dapatkan juga karena Allah semata”.


readmore »»  

PERNIKAHAN Aziz Muslim Ramdhani (Asep) dgn Susanti

readmore »»  
BOIM BLOG © 2008 Template by:
SkinCorner