Cerita Untuk Ibu...
Sejak kecil aku sangat dekat dengan ibu, aku juga tidak tahu kenapa itu bisa terjadi padahal sauadara yang lain tidak sedekat aku dengan ibu.Memang aku berasudara empat orang, namun kenyataannya akulah yang sangat dekat dengan ibu. Pernah suatu hari ketika aku masih kecil, saat itu ibu hendak pergi ke suatu hajatan keluarga namun lokasinya di luar kota dan saat itu ibu ingin menumpang di kendaraan pribadi keluarga yang saat itu juga hendak pergi, tetapi aku tidak diperbolehkan ikut kata ibu, saat itupun aku spontan menangis sejadi - jadinya...aku tak bisa didiamkan dan akhirnya ibu mengambil keputusan bahwa beliau tidak jadi pergi dengan alasan aku aku juga mau ikut padahal saat itu adik aku juga harus ikut ibu karena adikku masih sangat kecil. Akhirnya keluarga yang kendaraannya yang hendak ditumpangi oleh ibu mengizinkan ibu membawa aku serta. Mendengar itu aku pun berhenti menagis...saat itu aku senang sekali bisa ikut serta bersama ibu... Sebenarnya banyak kejadian yang aku alami yang intinya sama cerita di atas bahwa aku itu sangat takut ditinggal pergi oleh ibu walupun kemana saja karena aku hampir tidak pernah berpisah dengan ibu untuk waktu yang lama. Tetapi Sejak aku duduk di bangku MAN aku mulai terbiasa kehilangan ibu karena aku tidak bisa lagi tinggal bersama ibu dengan alasan aku harus sekolah di kota. Sejak duduk di bangku MAN sampai aku menamatkan kuliahku walupun hanya diploma tiga aku tetap dekat dengan ibu, sampai - sampai saudaraku yang lain menjadi iri ke aku bahwa aku sangat di perhatikan oleh ibu. Mungkin alasan ibu karena saat itu tinggal aku sendiri yang dibiayai untuk sekolah jadi ibu sangat memperhatikan kebutuhan sekolahku sampai aku kuliah. Di mata saudara - saudaraku aku di kenal dengan anak kesayangan ibu...namu ibu selalu mengingatkan saudara - saudaraku agar jangan salah menilai kepadaku," toh juga kalau kakakmu berhasil kalian juga yang akan menikmati " itu selalu dikatakan ibu ke saudara - saudaraku. Kini hanya kenangan seperti itulah yang aku bisa ingat tentang ibu...begitu banyak kenangan yang ditinggalkan ibu yang terkadang hanya dengan mengingatnya air mataku keluar dengan sendirinya tanpa kusadari...bagimana tidak ibu pergi untuk selamanya tanpa aku di sampingnya... namun aku hanya bisa ikhlaskan kepergian ibu... |
0 komentar:
Posting Komentar